SURABAYA – Membaiknya ekonomi membuat PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) makin optimis tahun ini mampu meningkatkan pendapatan dengan pertumbuhan 20-30 persen. Selain memperkuat market di dalam negeri juga semakin agresif menggarap market offshore di luar negeri.
Eka Taniputra, Direktur Utama ELPI menjelaskan, pihaknya sangat optimis tahun ini kinerjanya akan semakin moncer dibanding sebelumnya. Selain ekonomi nasional dan global masih cukup kondusif, juga pihaknya semakin banyak mendapat kepercayaan dari mitra bisnis kegiatan offshore.
Sebab itu, pihaknya akan tetap fokus mengembangkan rencana bisnis ke depan sesuai dengan roadmap yang sudah disusun dalam roadmap business plan dalam lima tahun kedepan (2021-2025) yakni training & development, overseas shipping offshore dan bulk & transshipment. Sedangkan rencana bisnis lima tahun berikutnya (2026-2030) mencakup logistik, salvage and subsea serta industri perikanan.
“Kami fokus pada roadmap business plan. Kami optimis kinerja ke depan akan semakin bagus karena kontrak kerja kami terus meningkat. Tahun 2020 sebanyak 56 kontrak kerja dengan nilai Rp 508,91 miliar. Tahun 2021 naik menjadi 51 kontrak dengan nilai Rp 535,46 miliar. Dan tahun 2022 menjadi 86 kontrak dengan nilai Rp 581,91 miliar,” kata Eka Taniputra, Kamis (25/5), saat public expose.
Untuk menunjang rencana bisnis dalam lima tahun kedepan hingga tahun 2025, ELPI akan belanja modal sebanyak Rp 1,3 triliun. Dana tersebut sekitrar Rp 800-900 miliar akan digunakan untuk membeli kapal bulk carrier sebanyak 2 unit untuk mengangkut batubara sampai ke konsumen.
Sementara dana sekitar Rp 400-500 miliar akan digunakan untuk membangun kapal tug & barge sebanyak 10 unit hingga tahun 2025. Saat ini pihaknya sudah mengadakan lima unit kapal tug & barge yang digunakan untuk memperkuat Kazo Marine Sdn Bhd yang baru saja diakuisisi 100 persen dari perusahaan di Malaysia.
“Sumber dananya masih kami pikirkan. Karena rencana ini hingga tahun 2025. Bisa dari internal plus pinjaman dari bank atau melakukan right-issue, kita lihat nanti. Selain market domestik, kami juga aktif menggarap market offshore di luar seperti Brunei, Myanmar dan Thailand. Dalam waktu dekat kami akan teken kontrak dengan perusahaan di Brunei Darusssalam,” tambahnya.
Pihaknya juga melakukan perubahan alokasi dana hasil IPO tahun 2022 lalu sebesar Rp 222,400 miliar. Sebelumnya dianggarkan dana sebesar Rp 15 miliar untuk pembangunan training center. Namun kini dana tersebut akan diambilkan dari kas internal perseroan.
Dana IPO akan fokus digunakan untuk rencana pengembangan bisnis perseroan. Hingga 30 April 2023, sisa dana IPO masih Rp 150 miliar.
“Perubahan ini agar pembangunan training center lebih cepat selesai dan beroperasi,” tambahnya.
Terkait kinerja tahun 2023, Corporate Secretary ELPI Wawan Heri Purnomo menambahkan, pihaknya tetap optimis tahun ini akan tumbuh 20-30 persen. Hinggaa kuartal 1 tahun 2023 mencatakan laba bersih Rp 42,3 miliar naik 59,22 persen dibandingkan dengan tahun lalu periode yang sama yakni Rp 26,61 miliar.
Kenaikan laba bersih didorong pendapatan yang melesat 68,16 persen menjadi Rp 21,55 miliar pada kuartal 1 tahun 2023. Sementara periode yang sama tahun lalu membukukan pendapatan Rp 126,39 miliar.
Kenaikan tersebut didorong hasil sewa kapal sebesar Rp 210,49 miliar, naik 67,59 persen dari periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp 125,59 miliar.
Sedangkan selama tahun 2022, perseroan membukukan pendapatan sebesar 632,831 miliar. Jumlah tersebut naik 17 persen atau Rp 92,24 miliar dari tahun 2021 yang sebesar Rp 540,588 miliar. Kenaikan ini didukung kontrak baru dari Pertamina Group.
Sedangkan laba bersihnya turun 1 persen dari Rp 105,199 miliar menjadi Rp 103,902 miliar. Penurunan laba bersih disebabkan revaluasi asset tetap yang dilakukan pada akhir tahun 2021 sehingga menyebabkan kenaikan biaya depresiasi.
“Namun begitu kami tetap membagikan deviden sebesar Rp 30,99 miliar dari total laba bersih Rp 103,07 miliar. Sedangkan Rp 72,15 miliar kami masukan sebagai laba ditahan yang akan digunakan untuk memperkuat struktur modal perseroan,” kata Wawan. (fix)