
“Total, ada 60 UMKM yang terlibat. Mulai dari fashion, craft dan masih banyak lagi,” kata dia.
Tak berhenti sampai disitu, para pelaku UMKM ini juga diberi pembekalan khusus. Mulai dari cara membuat laporan keuangan, pelaporan pajak, cara mengikuti tender pemerintah hingga optimasi media sosial.
“Kami juga mengajarkan pelaku UMKM ini untuk mengoptimasi TikTok dan Reels, untuk membantu mempromosikan usaha mereka,” papar pria yang juga merupakan Ketua Bidang Industri Kreatif HIPMI Surabaya ini.
Malik menambahkan, sebanyak 1.374 pengusaha mengikuti HIPMI Business Challenge dalam gelaran Surabaya Business Forum (SBF). Mereka ditemukan dengan para investor untuk mendapatkan funding (pembiayaan).
“Dari 1.374 yang sudah terdaftar, disaring menjadi 10 peserta. Mereka melakukan speed dating, one on one pitching dengan para investor. Gimana caranya mereka meyakinkan investor dalam waktu 10 menit untuk mendapatkan pendanaan,” tutur Malik, Selasa (24/5/2022).
Malik menjelaskan, dalam kegiatan tersebut, sudah ada satu bisnis yang bergerak di bidang logistik berhasil meraih pendanaan sekitar satu miliar rupiah.
“Mereka sempat curi start saat technical meeting, akhirnya bisa dapat funding. Selain itu, juga sudah ada beberapa yang dapat, siapa saja dan berapa nilainya, masih kami lakukan pendataan,” jelas dia.
Malik berharap, kegiatan SBF bisa memberikan efek domino kepada pelaku usaha yang terlibat dalam ajang tersebut. (*/jay)