GRESIK – Pasca Lebaran, penjualan ritel kamera kembali lesu. Faktornya karena kepercayaan masyarakat terhadap toko kamera di Gresik masih minim.
Counter Manager Camera Digital Store Icon Mall Ifan Hermawan mengatakan selama ini konsumen asal Gresik masih memilih membeli kamera di Surabaya daripada di Gresik. Hal ini dikarenakan konsumen beranggapan harga kamera digital di Surabaya lebih murah.
“Pricing menjadi faktor utama konsumen Gresik lari ke Surabaya. Ada selisih sekitar Rp 20 ribu-Rp 30 ribu. Jika dibandingkan dengan BBM dan tarif tol yang dikeluarkan tentu lebih murah beli di sini,” ujarnya.
Guna menggenjot penjualan, pihaknya mengandalkan promosi di media sosial dengan flyering atau sebar brosur. Di samping itu, pihaknya menggelar kerjasama dengan lembaga pembiayaan untuk memudahkan konsumen membeli kamera secara kredit.
“Dalam satu bulan penjualan sekitar 7-10 unit. Jumlah ini turun daripada puasa hingga menjelang Lebaran lalu mencapai lebih 20 unit. Untuk tipe yang paling banyak dicari yakni kamera mirroless harga Rp 5 jutaan,” imbuhnya.
Owner Plaza Camera Gresik Jazuli Ismail mengatakan penjualan kamera digital di tokonya selama beberapa bulan terakhir terus mengalami penurunan karena berkembangkan industri smartphone. “Kualitas kamera digital belum terkalahkan, namun sebagian pengguna kamera sudah beralih ke smartphone,” kata dia.
Meskipun mengalami penurunan, dia optimistis pasar kamera digital akan tumbuh. Terutama, pengguna perangkat pencitraan digital memiliki berbagai segmen yang tergantung pada kebutuhannya. “Kebutuhan perangkat kamera digital di Gresik terus tumbuh seiring meningkatnya kebutuhan para pecinta fotografi,” pungkasnya. (fir/han)