25 C
Surabaya
Sunday, June 11, 2023

HCML Sosialisasi Lanjutan Pengeboran dan Pengembangan Blok Madura Strait

SURABAYA – Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) hulu migas yang beroperasi di Jatim melakukan sosialisasi lanjutan pengeboran dan pengembangan Lapangan MDA-MBH di Blok Madura Strait, Sumenep, Madura.

Acara sosialisasi dilakukan di Kantor Dinas ESDM Provinsi Jatim. Tampak hadir Kepala Dinas ESDM Provinsi Jatim Nurcholis, Bupati Sumenep Achmad Fauzi, Manager Regional Office Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) Hamim Tohari dan perwakilan SKK Migas Jabanusa.

Kepala Dinas ESDM Jatim, Nurcholis berharap sosialisasi ini sangat bagus bagi operator di lapangan, agar masyarakat setempat mengetahui ada kegiatan pengeboran.

“Bagi kami dan bagi pemprov Jatim hal ini bagus. Karena Jatim adalah salah satu penyangga ketahanan energi nasional. Jika ada yang mulai lakukan pengeboran atau pengembangan di sumur-sumurnya, Artinya ekonomi juga akan tumbuh,” kata Nurcholis, Kamis (21/10).

Dinas ESDM Jatim juga berharap operator lain bisa meniru langkah baik yang dilakukan HCML sebelum melakukan kegiatan pengeborannya. Ke depan, HCML juga bisa memberikan CSR kepada masyarakat, agar ada nilai tambah bagi masyarakat.

Baca Juga :  Sarana & Fasilitas Distribusi Energi Jatim Dipastikan Aman Pasca-Gempa

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi dalam kesempatan yang sama mengucapkan terima kasih, Pihaknya mengapreasiasi apa yang dilakukan HCML, Sebab , meskipun masih pandemi dan perekonomian dunia tidak bagus, namun HCML dengan kemampuannya terus melakukan pengeboran di Sumenep.

Ini bisa membantu pertumbuhan ekonomi di Sumenep dan Jatim. Karenanya, Pemkab Sumenep, akan mensupport dan mendukung kegiatan pengeboran yang dilakukan HCML. Karena hal itu untuk kebutuhan menjaga ketahanan energi nasional dan regional.

“Kami juga telah sampaikan secara teknis kepada HCML. Kami harap sosialisasi lanjutan kali ini bisa berjalan dengan baik dan lancar. Kami berharap HCML yang sudah 6 tahun bekerja, melakukan percepatan eksplorasi dan produksi ke depan,” ujar Achmad Fauzi.

Hamim Tohari, Manager Regional Office Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) menjelaskan, pihaknya mewakili manajemen HCML mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakehokder yang telah hadir dalam acara sosialisasi lanjutan ini.

Pengerjaan dimulai tahun  2014 dan tahun 2017 berhenti sementara. Kemudian, dilanjutkan di Sumenep di Pulau Raas dan Pulau Sapudi. Sumur MDA dan Sumur MBH yang sekarang dikerjakan, dan secara offshore lebih dekat dengan Sumenep. “Lokasi ada di Selat Madura. Untuk lapangan MBH ada dua sumur yang dibor. Sedangkan untuk lapangan MDA ada lima sumur,” kata Hamim Tohari

Baca Juga :  BPJS Ketenagakerjaan Darmo Targetkan Peserta Naik 25 Persen

Hamim berharap sosialisasi lanjutan hari ini bisa dipahami oleh stakeholder utama di Provinsi Jatim dan Kabupaten Sumenep, agar kegiatan pengeboran berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu.

Pada saat ini status persiapan untuk izin cutting dumping sudah 100 persen, izin lingkungan 100 persen, pengadaan rig 100 persen. Demikian juga pengadaan drilling services 100 persen, pengadaan LLI 100 persen. Sedangkan jadwal rig 80 persen dan persiapan lokasi 85 persen.

Jack up rig akan masuk di platform MBH, kemudian akan pindah ke platform MDA. Operasi pengeboran akan dilakukan secara single well drilling, hingga memasang upper completion. Operasi diestimasi selama 5 hari per sumur dan dilakukan secara batch. “Karena membakar gas, diharapkan lokasi pengeboran terisolasi untuk alasan keselamatan,” pungkas Hamim Tohari. (fix/jay)

SURABAYA – Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) hulu migas yang beroperasi di Jatim melakukan sosialisasi lanjutan pengeboran dan pengembangan Lapangan MDA-MBH di Blok Madura Strait, Sumenep, Madura.

Acara sosialisasi dilakukan di Kantor Dinas ESDM Provinsi Jatim. Tampak hadir Kepala Dinas ESDM Provinsi Jatim Nurcholis, Bupati Sumenep Achmad Fauzi, Manager Regional Office Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) Hamim Tohari dan perwakilan SKK Migas Jabanusa.

Kepala Dinas ESDM Jatim, Nurcholis berharap sosialisasi ini sangat bagus bagi operator di lapangan, agar masyarakat setempat mengetahui ada kegiatan pengeboran.

“Bagi kami dan bagi pemprov Jatim hal ini bagus. Karena Jatim adalah salah satu penyangga ketahanan energi nasional. Jika ada yang mulai lakukan pengeboran atau pengembangan di sumur-sumurnya, Artinya ekonomi juga akan tumbuh,” kata Nurcholis, Kamis (21/10).

Dinas ESDM Jatim juga berharap operator lain bisa meniru langkah baik yang dilakukan HCML sebelum melakukan kegiatan pengeborannya. Ke depan, HCML juga bisa memberikan CSR kepada masyarakat, agar ada nilai tambah bagi masyarakat.

Baca Juga :  Mau Tukar Uang? BI Siapkan Rp 15,1 Triliun Uang Baru

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi dalam kesempatan yang sama mengucapkan terima kasih, Pihaknya mengapreasiasi apa yang dilakukan HCML, Sebab , meskipun masih pandemi dan perekonomian dunia tidak bagus, namun HCML dengan kemampuannya terus melakukan pengeboran di Sumenep.

Ini bisa membantu pertumbuhan ekonomi di Sumenep dan Jatim. Karenanya, Pemkab Sumenep, akan mensupport dan mendukung kegiatan pengeboran yang dilakukan HCML. Karena hal itu untuk kebutuhan menjaga ketahanan energi nasional dan regional.

“Kami juga telah sampaikan secara teknis kepada HCML. Kami harap sosialisasi lanjutan kali ini bisa berjalan dengan baik dan lancar. Kami berharap HCML yang sudah 6 tahun bekerja, melakukan percepatan eksplorasi dan produksi ke depan,” ujar Achmad Fauzi.

Hamim Tohari, Manager Regional Office Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) menjelaskan, pihaknya mewakili manajemen HCML mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakehokder yang telah hadir dalam acara sosialisasi lanjutan ini.

Pengerjaan dimulai tahun  2014 dan tahun 2017 berhenti sementara. Kemudian, dilanjutkan di Sumenep di Pulau Raas dan Pulau Sapudi. Sumur MDA dan Sumur MBH yang sekarang dikerjakan, dan secara offshore lebih dekat dengan Sumenep. “Lokasi ada di Selat Madura. Untuk lapangan MBH ada dua sumur yang dibor. Sedangkan untuk lapangan MDA ada lima sumur,” kata Hamim Tohari

Baca Juga :  Hasil Penelitian Lab, Kualitas Garam Lokal Lebih Bagus dari Impor

Hamim berharap sosialisasi lanjutan hari ini bisa dipahami oleh stakeholder utama di Provinsi Jatim dan Kabupaten Sumenep, agar kegiatan pengeboran berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu.

Pada saat ini status persiapan untuk izin cutting dumping sudah 100 persen, izin lingkungan 100 persen, pengadaan rig 100 persen. Demikian juga pengadaan drilling services 100 persen, pengadaan LLI 100 persen. Sedangkan jadwal rig 80 persen dan persiapan lokasi 85 persen.

Jack up rig akan masuk di platform MBH, kemudian akan pindah ke platform MDA. Operasi pengeboran akan dilakukan secara single well drilling, hingga memasang upper completion. Operasi diestimasi selama 5 hari per sumur dan dilakukan secara batch. “Karena membakar gas, diharapkan lokasi pengeboran terisolasi untuk alasan keselamatan,” pungkas Hamim Tohari. (fix/jay)

Most Read

Berita Terbaru