SURABAYA – Bisnis properti yang mulai menggeliat turut meningkatkan kinerja desain interior. Pasalnya, desain interior kini tidak hanya dibutuhkan untuk bangunan rumah tinggal, tetapi juga perkantoran, hotel, rumah sakit, dan universitas.
Hal ini disampaikan Direktur Operasional PT Debindo Mitra Tama Budiono. Menurutnya, menjamurnya bisnis yang membutuhkam tempat yang unik dan instagramable mampu mendorong kinerja desain interior.
Oleh sebab itu, dalam event Decorintex 2019, ajang pameran yang lengkap karena mencakup semua hal yang terkait interior diharapkan mampu menjembatani produsen interior dan konsumen.
Selama pameran berlangsung ditargetkan jumlah pengunjung mencapai 30.000 pengunjung. Pasalnya, pameran kali ini diikuti oleh 100 tenant yang terdiri dari pelaku usaha desain interior dan konsultan interior dari berbagai bidang usaha industri besar dan menengah di bidang interior, produk dekorasi dan arsitektur maupun start up.
“Bukan hanya business to business (b to b) tetapi juga business to consumer (b to c),” terangnya di sela-sela pembukaan pameran Decorintex 2019 di Surabaya.
Budiono menuturkan, pameran ini bertujuan untuk memberikan informasi komprehensif mengenai perkembangan dunia dekorasi dan interior modern kepada masyarakat Jawa Timur (Jatim) dan Indonesia pada umumnya.
Selain itu guna membangun positioning produk dan jasa sektor industri dekorasi, produk interior dan arsitektur dalam dunia persaingan bisnis baik dalam negeri dan luar negeri.
“Untuk target transaksi selama pameran berlangsung masih belum bisa diketahui. Tetapi jika ada tenant yang sebelumnya mengikuti pameran dan tahun ini mengikuti lagi dipastikan pameran memberikan keuntungan pada mereka,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jatim Mas Purnomo Hadi menuturkan, dekorasi dibutuhkan oleh semua kalangan dari berbagai unsur lapisan masyarakat.
Selain itu juga diharapkan para pelaku dekorasi hadir dalam segmen pariwisata demi meningkatkan kunjungan wisatawan. “Produk UKM tidak hanya ada di mamin. Tetapi melalui bantuan dekorasi ini produk UKM dapat dipamerkan dimana saja, khususnya dalam pariwisata,” ujarnya.
Oleh karena itu, dibutuhkan banyak arsitek untuk mendesain suatu dekorasi yang bagus. Sehingga menghasilkan suasana yang membuat betah tinggal. Ke depan, para arsitek atau desain interior di harapkan betul-betul melihat perkembangan jauh ke depan. Mengingat saat ini revolusi industri udah memasuki digitalisasi.
“Kami beraharap, mereka dapat memanfaatkan teknologi ini untuk membuat dekorasi yang bagus yang dapat dinikmati oleh bayi hingga manula. Jangan sampai ketinggalan oleh teknologi,” lanjutnya.
Namun demikian, Mas Purnomo menegaskan, pemanfaatkan teknologi tersebut tidak meninggalkan tenaga manusia. Menurutnya, tenaga manusia harus ada untuk pengurangan pengangguran, sehingga dapat berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.
“Apalagi dari 9,7 juta UKM di Jatim, 30 persennya bergerak di bidang mebel dan furnitur yang menjadi bagian dari desain interior ini,” tuturnya.
Pihaknya mencatatkan, pertumbuhan industri mebel di Jatim tahun ini mampu tumbuh dengan baik. Apalagi dengan adanya pameran karena adanya buyer dari nusantara. (cin/nur)