30 C
Surabaya
Saturday, June 10, 2023

Bekraf Jaring Startup Kuliner Melalui FSI

SURABAYA – Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) terus mendorong pertumbuhan sektor kuliner yang mencapai 7-10 persen setiap tahunnya. Untuk mendukung pertumbuhan itu, Bekraf mencari startup kuliner yang siap melangkah ke pasar global melalui ajang Food Startup Indonesia (FSI) 2018.

Dari ajang FSI 2018, Bekraf bukan hanya menjaring startup kuliner Indonesia untuk mengikuti demoday FSI 2018, tetapi juga menghubungkan startup kuliner Indonesia dengan ekosistemnya.

“Harapan kami, lebih banyak startup kuliner daerah terjaring pada ekosistem sub sektor kuliner yang kami bangun. Baik secara offline melalui platform FSI, maupun langsung dengan terpilih mengikuti demoday FSI 2018,” ungkap Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo di Hotel Fairfield, Surabaya, Selasa (20/3).

Fadjar mengatakan, Bekraf akan memfasilitasi 100 startup kuliner Indonesia terpilih pada demoday 2018. Pendaftaran online dibuka hingga 26 Juni 2018 melalui platform www.foodstartupindonesia.com.

Baca Juga :  Pemerintah Ancam Sanksi Penimbun Obat dan Alkes

Dia menjelaskan, startup kuliner terpilih akan mendapatkan keunggulan mengikuti expo, menambah kualitas produk serta picth desk saat mentoring dengan mentor jaringan Bekraf yang ahli di bidang kuliner, serta berkesempatan mendapatkan investasi melalui picthing.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Kasubdit Dana Masyarakat Direktorat Akses Non Perbankan, Hanifah Makarim, bahwa kesulitan yang dihadapi startup biasanya terjadi pada tiga tahun pertama yang cenderung kesusahan untuk survive. Menurutnya, hanya ada 10 persen yang mampu bertahan. 

Oleh karena itu, lanjut dia, para pemenang FSI 2018 juga berkesempatan memperluas network dengan startup kuliner lainnya, mendapatkan mentoring, serta investor.

Hanifah menambahkan, Bekraf mempunyai tugas membantu merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan ekonomi kreatif. Oleh karena itu, melalui FSI 2018, Hanifah juga akan mengenalkan kepada investor bahwa investasi di bidang kuliner juga menguntungkan.

Baca Juga :  Jatim Berkontribusi USD 431,4 Juta Bagi Ekspor Nasional

“Sampai saat ini kami telah bekerjasama dengan beberapa investor, seperti Angel Investment Network Indonesia (Angin), Asosiasi Modal Ventura Indonesia (Amvisindo), Bursa Efek Indonesia, Perusahaan Ventura Daerah,” jelasnya.

Hanifah menyampaikan, sampai saat ini telah ada sekitar 20 startup yang telah mendapatkan pendanaan dari berbagai investor sepanjang 2016-2017. Dan prospek industri kuliner tahun ini akan semakin bagus, oleh karena itu ia optimis meningkatkan jumlah investor yang tertarik dengan food startup Indonesia, khususnya kuliner di Surabaya. (cin/hen)

SURABAYA – Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) terus mendorong pertumbuhan sektor kuliner yang mencapai 7-10 persen setiap tahunnya. Untuk mendukung pertumbuhan itu, Bekraf mencari startup kuliner yang siap melangkah ke pasar global melalui ajang Food Startup Indonesia (FSI) 2018.

Dari ajang FSI 2018, Bekraf bukan hanya menjaring startup kuliner Indonesia untuk mengikuti demoday FSI 2018, tetapi juga menghubungkan startup kuliner Indonesia dengan ekosistemnya.

“Harapan kami, lebih banyak startup kuliner daerah terjaring pada ekosistem sub sektor kuliner yang kami bangun. Baik secara offline melalui platform FSI, maupun langsung dengan terpilih mengikuti demoday FSI 2018,” ungkap Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo di Hotel Fairfield, Surabaya, Selasa (20/3).

Fadjar mengatakan, Bekraf akan memfasilitasi 100 startup kuliner Indonesia terpilih pada demoday 2018. Pendaftaran online dibuka hingga 26 Juni 2018 melalui platform www.foodstartupindonesia.com.

Baca Juga :  Gagal, 11 RS di Jatim Terancam Tak Bisa Layani Pasien BPJS

Dia menjelaskan, startup kuliner terpilih akan mendapatkan keunggulan mengikuti expo, menambah kualitas produk serta picth desk saat mentoring dengan mentor jaringan Bekraf yang ahli di bidang kuliner, serta berkesempatan mendapatkan investasi melalui picthing.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Kasubdit Dana Masyarakat Direktorat Akses Non Perbankan, Hanifah Makarim, bahwa kesulitan yang dihadapi startup biasanya terjadi pada tiga tahun pertama yang cenderung kesusahan untuk survive. Menurutnya, hanya ada 10 persen yang mampu bertahan. 

Oleh karena itu, lanjut dia, para pemenang FSI 2018 juga berkesempatan memperluas network dengan startup kuliner lainnya, mendapatkan mentoring, serta investor.

Hanifah menambahkan, Bekraf mempunyai tugas membantu merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan ekonomi kreatif. Oleh karena itu, melalui FSI 2018, Hanifah juga akan mengenalkan kepada investor bahwa investasi di bidang kuliner juga menguntungkan.

Baca Juga :  Topping Off, Ciputra Optimis Serah Terima Tower Alessandro pada Akhir 2022

“Sampai saat ini kami telah bekerjasama dengan beberapa investor, seperti Angel Investment Network Indonesia (Angin), Asosiasi Modal Ventura Indonesia (Amvisindo), Bursa Efek Indonesia, Perusahaan Ventura Daerah,” jelasnya.

Hanifah menyampaikan, sampai saat ini telah ada sekitar 20 startup yang telah mendapatkan pendanaan dari berbagai investor sepanjang 2016-2017. Dan prospek industri kuliner tahun ini akan semakin bagus, oleh karena itu ia optimis meningkatkan jumlah investor yang tertarik dengan food startup Indonesia, khususnya kuliner di Surabaya. (cin/hen)

Most Read

Berita Terbaru