27 C
Surabaya
Wednesday, June 7, 2023

Transaksi di Sentra UKM Surabaya Tinggi, Akan Ditambah Tiga Lokasi

SURABAYA-Perputaran uang atau transaksi di sentra usaha kecil dan menengah (UKM) yang ada dibawah naungan Dinas Perdagangan Kota Surabaya cukup menggembirakan. Dari tujuh sentra UKM, selama bulan Januari 2018 mampu menghasilkan transaksi Rp 201,4 juta.

Berdasarkan data dari Dinas Perdagangan Kota Surabaya, rinciannya adalah di sentra UKM Siola berhasil membukukan transaksi sebanyak Rp 113,2 juta, di MERR Rp 43,2 juta, ITC Mall Rp 17 juta, Plaza Surabaya Rp 6 juta, bandara Juanda kosong karena diliburkan sementara, di Surabaya North Quay (SNQ) milik Pelindo III Rp 20 juta dan park and ride Rp 2 juta. 

“Itu transaksi selama satu bulan saja lho. Kalau satu tahun bisa dihitung sendiri. Sangat potensial sekali dan membantu pelaku UKM,” ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya Arini Pakistyaningsih.

Arini menambahkan, tiga sentra UKM yang baru didirikan November 2017, yakni bandara Juanda, SNQ dan park and ride mencatat transaksi cukup bagus. “Selama dua bulan itu, di bandara membukukan transaksi Rp 18 juta, di SNQ Rp 27 juta, dan di park and ride Rp 2,5 juta,” imbuhnya.

Baca Juga :  Terapkan GCG Terbaik, BRI Jadi Indonesia Most Trusted Companies 2022

Sedangkan catatan tahun 2017, sentra UKM MERR membukukan transaksi sebesar Rp 432,2 juta, Siola Rp 1 miliar lebih, Cito Rp 141,4 juta, dan ITC Rp 261,4 juta. Dibanding tahun 2016, ada yang meningkat dan sebagian menurun. Namun, angkanya tidak jauh berbeda. 

Semisal di sentra UKM MERR, selama 2016 membukukan transaksi sebanyak Rp 425,4 juta, sentra UKM Siola Rp 740,2 juta, Cito Rp 103,2 juta, dan sentra UKM ITC 214,2 juta. “Melihat transaksi itu, maka jelas bahwa perputaran ekonomi di Surabaya juga dipengaruhi oleh UKM-UKM yang terus tumbuh subur,” ungkapnya. 

Melihat hal tersebut, Arini pun berencana menambahnya. Ditargetkan bulan depan ada tambahan tiga sentra UKM lagi. Yaitu masing-masing di Kebun Binatang Surabaya (KBS), JMP dan salah satu tempat wisata di Surabaya. “Sampai saat ini masih kami matangkan. Jadi, nanti akan ada 10 sentra UKM di Surabaya,” bebernya. 

Baca Juga :  Pemkab dan Bea Cukai Gresik Komitmen Tingkatkan Investasi

Penambahan sentra UKM ini diharapkan menjadi solusi tempat pemasaran dan dapat memangkas biaya sewa tempat berjualannya. “Di sentra ini kami gratiskan biaya sewanya, kami tidak mengambil untung sepeser pun. Sehingga kalau harga produk itu Rp 10 ribu, maka kami jual Rp 10 ribu,” tuturnya.

Arini juga memastikan pelaku UKM tidak langsung tiba-tiba masuk ke sentra itu. Namun, harus melewati beberapa proses dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh Dinas Perdagangan Kota Surabaya. Salah satunya, produk yang akan dipasarkan harus sudah layak jual, baik dari segi kualitas, rasa, dan kemasannya. 

“Yang paling penting juga harus disiplin, karena kami sangat gencar pemasarannya, baik melalui online maupun offline,” tandasnya. (bae/nur)

SURABAYA-Perputaran uang atau transaksi di sentra usaha kecil dan menengah (UKM) yang ada dibawah naungan Dinas Perdagangan Kota Surabaya cukup menggembirakan. Dari tujuh sentra UKM, selama bulan Januari 2018 mampu menghasilkan transaksi Rp 201,4 juta.

Berdasarkan data dari Dinas Perdagangan Kota Surabaya, rinciannya adalah di sentra UKM Siola berhasil membukukan transaksi sebanyak Rp 113,2 juta, di MERR Rp 43,2 juta, ITC Mall Rp 17 juta, Plaza Surabaya Rp 6 juta, bandara Juanda kosong karena diliburkan sementara, di Surabaya North Quay (SNQ) milik Pelindo III Rp 20 juta dan park and ride Rp 2 juta. 

“Itu transaksi selama satu bulan saja lho. Kalau satu tahun bisa dihitung sendiri. Sangat potensial sekali dan membantu pelaku UKM,” ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya Arini Pakistyaningsih.

Arini menambahkan, tiga sentra UKM yang baru didirikan November 2017, yakni bandara Juanda, SNQ dan park and ride mencatat transaksi cukup bagus. “Selama dua bulan itu, di bandara membukukan transaksi Rp 18 juta, di SNQ Rp 27 juta, dan di park and ride Rp 2,5 juta,” imbuhnya.

Baca Juga :  Relokasi Kantor ke Surabaya, Bank BJB Incar Pertumbuhan Nasabah

Sedangkan catatan tahun 2017, sentra UKM MERR membukukan transaksi sebesar Rp 432,2 juta, Siola Rp 1 miliar lebih, Cito Rp 141,4 juta, dan ITC Rp 261,4 juta. Dibanding tahun 2016, ada yang meningkat dan sebagian menurun. Namun, angkanya tidak jauh berbeda. 

Semisal di sentra UKM MERR, selama 2016 membukukan transaksi sebanyak Rp 425,4 juta, sentra UKM Siola Rp 740,2 juta, Cito Rp 103,2 juta, dan sentra UKM ITC 214,2 juta. “Melihat transaksi itu, maka jelas bahwa perputaran ekonomi di Surabaya juga dipengaruhi oleh UKM-UKM yang terus tumbuh subur,” ungkapnya. 

Melihat hal tersebut, Arini pun berencana menambahnya. Ditargetkan bulan depan ada tambahan tiga sentra UKM lagi. Yaitu masing-masing di Kebun Binatang Surabaya (KBS), JMP dan salah satu tempat wisata di Surabaya. “Sampai saat ini masih kami matangkan. Jadi, nanti akan ada 10 sentra UKM di Surabaya,” bebernya. 

Baca Juga :  Mendag Dorong Pelaku Usaha Manfaatkan Tren Pertumbuhan Ekonomi Hijau

Penambahan sentra UKM ini diharapkan menjadi solusi tempat pemasaran dan dapat memangkas biaya sewa tempat berjualannya. “Di sentra ini kami gratiskan biaya sewanya, kami tidak mengambil untung sepeser pun. Sehingga kalau harga produk itu Rp 10 ribu, maka kami jual Rp 10 ribu,” tuturnya.

Arini juga memastikan pelaku UKM tidak langsung tiba-tiba masuk ke sentra itu. Namun, harus melewati beberapa proses dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh Dinas Perdagangan Kota Surabaya. Salah satunya, produk yang akan dipasarkan harus sudah layak jual, baik dari segi kualitas, rasa, dan kemasannya. 

“Yang paling penting juga harus disiplin, karena kami sangat gencar pemasarannya, baik melalui online maupun offline,” tandasnya. (bae/nur)

Most Read

Berita Terbaru