SURBAYA-Lesunya sektor properti yang dipengaruhi pelambatan ekonomi masih melambungkan optimisme PT Waskita Karya Realty – anak usaha PT Waskita Karya Tbk. Emiten dengan kode WSKT itu tetap optimis menargetkan penjualan Rp 1,5 triliun tahun ini. Sedikitnya ada 12 proyek unggulan di Indonesia yang ditawarkan termasuk di Surabaya.
Direktur Pengembangan Bisnis PT Waskita Karya Realty Luki Theta Handayani mengatakan bahwa saat ini pihaknya intens menggenjot pendapatan dari 12 proyek unggulan yang tersebar di sejumlah kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Medan, Bandung, Makasar, Bali dan Surabaya.
“Proyek kami cukup lengkap mulai hotel, apartemen, SOHO, office hingga vila. Total investasi tahun ini untuk 12 proyek tersebut mencapai Rp 15 triliun,” ujar Luki Theta Handayani di Surabaya, Sabtu (18/11).
Hingga 30 September 2017, pendapatan perseroan telah mencapai Rp 1 triliun, dengan 30 persen diantaranya disumbang dari mega proyek di Surabaya, seperti 88 Avenue. Menurutnya pendapatan tersebut dipengaruhi melambatnya ekonomi yang beuimbas pada penjualan properti.
“Produk yang seharusnya bisa habis dalam waktu dua tahun mengalami penundaan hingga tiga tahun. Sebab itu, kami harus pandai mengatur cash flow setiap proyek yang dikerjakan,” tambahnya.
Mega proyek 88 Avenue merupakan produk unggulan perseroan. Karena 88 Avenue merupakan satu-satunya superblock yang dikembangkan perseroan. Proyek ini menghadirkan delapan tower yang dikembangkan di atas lahan 3,5 hektar dengan total investasi Rp 20 triliun.
Pihaknya bekerjasama dengan mitra kerja dimana komposisi sahamnya 51 persen dikuasai PT Waskita Karya Realty dan sisanya dari mitra kerja. Mega proyek tersebut diperkarakan selesai semuanya dalam kurun waktu 10 tahun. “Sekarang kami barui kembangkan dua tower dengan investasi Rp 1,5 triliun. Jadi masih panjang untuk mengembangkan Avenue 88,” tandasnya.
Sementara itu, Managing Director 88 Avenue Kevin Sanjoto, mengatakan penjualan dua tower mendapat respon positif dari investor. Untuk tower apartemen sudah terjual 80 persen, dan tower SOHO sudah 60 persen. “Total luas delapan tower 88 Avenue 288 ribu meter persegi, terbesar di Surabaya. 88 Avenue mempunyai spesifikasi (spek) high end dengan harga middle low,” ujar Kevin.
Dua tower Avenue 88 dijadwalkan selesai pada awal 2019. Investor yang membeli unit apartemen Avenue 88, 60 persen warga Surabaya, sedangkan SOHO mayoritas dari Jepang, Korea dan Singapura, dan sisanya dari kawasan Indonesia Timur dan Jakarta. “Banyak investor asing yang tertarik membeli 88 Avenue. Selain speknya high end, lokasinya cukup strategis,” pungkasnya. (fix/rif)