GRESIK – Sejumlah gerai sepatu olahraga makin agresif dalam membangun pasarnya. Ini seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat yang semakin peduli kesehatan. Salah satu upayaitu dengan membidik komunitas hobi dan olahraga.
Store Manager Skecers Icon Mall mengatakan, komunitas olahraga menjadi pasar empuk bagi industrinya. Tidak salah jika dia mendorong marketing tokonya untuk menawarkan pengadaan sepatu secara kolektif dengan memberikan
“Untuk kunjungan ke toko setiap harinya memang tinggi, namun kami tidak bisa serta merta menggantungkan diri segmen ini saja. Untuk itu jemput bola dengan masuk ke komunitas menjadi salah satu cara lain,” ujarnya.
Dikatakan, setiap bulannya pihaknya mematok target pendapatan minimal hingga Rp 150 juta. Menurutnya, target ini cukup relevan dengan banyaknya segmen komunitas yang digarap di Gresik.
Hal yang sama disampaikan, Supervisor Active Zone Shoes Gressmall, Yudha Dwi Putra. Menurutnya, penjualan sepatu olahraga di Gresik butuh dorongan lebih agar bisa melaju kencang.
“Jika promosi saja memang tidak cukup. Kami mendorong adanya penjualan langsung ke segmen tertentu selain komunitas. Misalnya memberikan penawaran pengadaan sepatu ke manajemen perusahaan atau industri untuk pegawainya,” kata Yudha.
Dia menjelaskan, mayoritas sepatu yang dijualnya adalah produk import dengan harga diatas Rp 900 ribu. Dalam hal pemasaran dia membidik segmen khusus.
“Jika bukan seorang yang gemar olahraga tentu tidak akan mau membeli sepatu mahal. Jadi segmen yang kami bidik memang orang-orang yang memiliki daya beli kuat dengan gaya hidup sehat,” tandasnya. (fir/ris)
GRESIK – Sejumlah gerai sepatu olahraga makin agresif dalam membangun pasarnya. Ini seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat yang semakin peduli kesehatan. Salah satu upayaitu dengan membidik komunitas hobi dan olahraga.
Store Manager Skecers Icon Mall mengatakan, komunitas olahraga menjadi pasar empuk bagi industrinya. Tidak salah jika dia mendorong marketing tokonya untuk menawarkan pengadaan sepatu secara kolektif dengan memberikan
“Untuk kunjungan ke toko setiap harinya memang tinggi, namun kami tidak bisa serta merta menggantungkan diri segmen ini saja. Untuk itu jemput bola dengan masuk ke komunitas menjadi salah satu cara lain,” ujarnya.
Dikatakan, setiap bulannya pihaknya mematok target pendapatan minimal hingga Rp 150 juta. Menurutnya, target ini cukup relevan dengan banyaknya segmen komunitas yang digarap di Gresik.
Hal yang sama disampaikan, Supervisor Active Zone Shoes Gressmall, Yudha Dwi Putra. Menurutnya, penjualan sepatu olahraga di Gresik butuh dorongan lebih agar bisa melaju kencang.
“Jika promosi saja memang tidak cukup. Kami mendorong adanya penjualan langsung ke segmen tertentu selain komunitas. Misalnya memberikan penawaran pengadaan sepatu ke manajemen perusahaan atau industri untuk pegawainya,” kata Yudha.
Dia menjelaskan, mayoritas sepatu yang dijualnya adalah produk import dengan harga diatas Rp 900 ribu. Dalam hal pemasaran dia membidik segmen khusus.
“Jika bukan seorang yang gemar olahraga tentu tidak akan mau membeli sepatu mahal. Jadi segmen yang kami bidik memang orang-orang yang memiliki daya beli kuat dengan gaya hidup sehat,” tandasnya. (fir/ris)
