SIDOARJO-Tingginya kebutuhan penggunaan teknologi informasi dalam aktivitas sehari-hari dianalisa oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Hasil Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 2018 terpilih 98 komoditas baru yang masuk perhitungan inflasi mulai tahun ini.
Sejumlah komoditas baru yang diinput oleh BPS, antara lain lampu led atau hemat energi, jasa penitipan anak (day care), tas travel, kereta bayi (stroller), sewa tempat karaoke, handphone dan aksesorisnya.
Pemutakhiran data komoditas ini dilakukan seiring dengan perubahan pola konsumsi masyarakat terutama karena bergesernya penggunaan teknologi. Sebelum diperbarui, BPS menggunakan SBH tahun 2012.
Selain karena perubahan perkembangan teknologi informasi, dicatatnya 98 komoditas baru ini disebabkan juga oleh perubahan pendapatan masyarakat, perubahan pola penawaran dan permintaan barang dan jasa. Serta, perubahan kualitas dan kuantitas barang atau jasa, serta perubahan sikap dan perilaku masyarakat dapat mengubah pola konsumsi.
Artinya, dengan masuknya komoditas tersebut ada peningkatan harga secara umum dan terus. Hal ini ternyata dirasakan oleh penjual aksesoris handphone di Sidoarjo. M. Mizar sales representatif Dragon Accessories di pusat perbelanjaan Sidoarjo menyebutkan, dalam sehari ia bisa mendapatkan puluhan pelanggan yang berbelanja aksesoris. Seperti, charger, cassing dan headset. “Sekarang harganya berkisar 90 ribu untuk hard casing, dan 120 ribu untuk headset. Setiap hari ada saja yang cari,” katanya.
Ia mengatakan, banyak pelanggan yang sengaja berburu aksesoris HP sebagai penunjang gaya hidup mereka. “Ingin tampil trendy,” terangnya. (rpp/vga)