Hal tersebut disampaikan Presiden dalam arahannya pada Peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIII dan Penyelenggaraan Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXII Tahun 2021 Lemhanas RI di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/10).
“Minerba harus jadi fondasi kita dalam rangka memajukan negara kita, negara Indonesia. Setelah nikel (berhenti ekspor) apa, ya nanti berikutnya bauksit stop. Tidak bisa lagi ekspor mentahan-mentahan,” tegas Presiden sebagaimana disaksikan melalui tayangan langsung Youtube Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu.
“Harus berani kita mengatakan tidak seperti pada saat nikel kita bilang tidak. Meskipun kita digugat di WTO nggak apa-apa, nikel nikel kita, barang-barang kita, mau kita jadikan pabrik di sini, mau kita jadikan barang di sini, hak kita dong,” lanjutnya.
Selain CPO, Presiden Jokowi juga berencana menghentikan ekspor bauksit mentah. Ia meminta bauksit hasil dalam negeri harus diolah menjadi alumina dan logam aluminium. Bauksit menjadi komoditas yang dilarang pemerintah untuk diekspor setelah nikel.
Indonesia melarang ekspor bijih nikel mulai Januari 2020. Kebijakan itu sejalan dengan diterbitkannya Permen ESDM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Permen ESDM Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara.
Berkaca pada beberapa tahun lalu, Indonesia sempat kehilangan kesempatan untuk mendulang manfaat nilai tambah perekonomian, saat dunia mengalami kenaikan harga dan permintaan (booming) minyak dan kayu.
“Dulu ada booming minyak, booming kayu, kita kehilangan. (Kali) ini tidak. Minerba harus menjadi sebuah fondasi dalam rangka memajukan negara kita Indonesia,” kata Presiden Jokowi.
Presiden menyampaikan Indonesia bisa menyiapkan pengacara-pengacara kelas internasional untuk menghadapi potensi gugatan terkait hal tersebut. “Sekali lagi harus punya keberanian, jangan sampai kita grogi gara-gara kita digugat di WTO. Jadi siapkan lawyer kelas-kelas internasional supaya nggak kalah kita. Ingat, dalam proses semua kita siapkan untuk mengintegrasikan apa yang kita cita-citakan,” jelasnya. (antara/jay)