SURABAYA – Menjaga keandalan serta kontinuitas dalam penyaluran energi listrik merupakan tugas utama yang diemban oleh PLN. PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur & Bali (UIT JBM) baru saja melakukan perbaikan pada tower pertemuan (sealing end) antara Saluran Udara Tegangan Tengah (SUTT) dengan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) T.15 Kenjeran-Gilitimur yang menyalurkan listrik ke Pulau Madura sebelum melalui SKTT 150 kV.
Pekerjaan tersebut dilakukan karena adanya indikasi titik panas (hotspot) pada salah satu bagian pada tower. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya hotspot adalah meningkatnya beban yang disalurkan dari 74 MW menjadi 88 MW saat Ramadan berlangsung.
Melalui tim elit Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) yang berjumlah tujuh personel, PLN berhasil menyelesaikan pekerjaan tersebut untuk keandalan suplai listrik dari Surabaya ke Madura.
“Sebelumnya kami telah melakukan inspeksi dan menemukan adanya hotspot pada T.15 Kenjeran-Gilitimur yang terjadi pada beban puncak malam di Madura. Banyaknya aktivitas malam pada Ramadan ini ada peningkatan pemakaian listrik pastinya, sehingga kami harus selalu menjaga keandalan sistem,” kata General Manager PLN UIT JBM, Didik F. Dakhlan.
Didik menambahkan dengan dilakukannya pekerjaan oleh tim PDKB sehingga penyaluran listrik ke Pulau Madura tidak mengalami pemadaman.
“Tim tetap semangat melakukan pekerjaan meski sedang menjalankan ibadah puasa. Semoga tidak ada gangguan dalam penyaluran listrik ke seluruh pelanggan,” jelasnya.
Dengan dilakukannya pekerjaan tanpa padam ini, PLN berhasil menyelamatkan 264 MW listrik. PLN juga akan terus melakukan pemantauan pada sebagian titik baik SUTT maupun Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang berpotensi terjadinya hotspot. (*/jay)