27.8 C
Surabaya
Thursday, June 8, 2023

UNBK Dorong Penurunan Penjualan Alat Tulis

SURABAYA – Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang mulai berlangsung Senin (9/4), memberi dampak terhadap pertumbuhan penjualan alat tulis. Salah satunya, perusahaan alat tulis dan menggambar, Faber-Castell Internasional Indonesia (FCII), mencatat adanya penurunan penjualan di tahun ini yakni sebesar 3 persen dari total pertumbuhan tahun lalu. Branch Manager Faber Castell Area Jatim, Bali, Lombok, Kupang, Hendrik mengatakan, pertumbuhan penjualan untuk tahun ini mengalami beberapa kendala.
“Khususnya UN berbasis komputer yang tidak menggunakan alat tulis,” terangnya, Senin (9/4).
Hendrik menjelaskan, padahal penjualan produk alat tulis sekolah seperti pensil, bolpoin, pensil warna, crayon, dan spidol memiliki kontribusi yang tidak sedikit. Hendrik mengaku, kontribusi penjualan produk alat tulis sekolah lebih mendominasi pasar, khususnya di Surabaya, kontribusi penjualan alat tulis sekolah mencapai 80 persen.
“Alat tulis sekolah menyumbang omzet terbesar di Surabaya,” paparnya.
Namun, Hendrik tetap optimistis untuk pertumbuhan penjualan tahun ini. Dia menargetkan pertumbuhan penjualan tahun ini mencapai 20 persen.  Menurutnya, penjualan Faber Castell dapat membidik semua kalangan khususnya penggunaan alat tulis, mulai dari anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga mahasiswa termasuk pekerja perkantoran. Diakui Hendrik, segmen yang menyumbang penjualan terbesar memang berasal dari segmen sekolahan. Namun, menurutnya, jumlah sekolah di Surabaya juga cukup banyak, sehingga pihaknya tetap optimistis mencapai target pertumbuhan tahun ini. Sedangkan untuk kontribusi penjualan Jawa Timur terhadap penjualan secara nasional, Hendrik mencatat mencapai sekitar 12,5 persen.
“Sehingga pendistribusian kami juga maksimal di semua pasar,” lanjutnya.
Hendrik menambahkan, pihaknya akan memaksimalkan pendistribusian mulai dari grosir hingga ritel dan toko–toko di sekitar sekolah. Bahkan, toko kelontong pun juga tak luput dari target distribusi, meskipun hanya beberapa item saja untuk toko–toko kecil. selain itu, Hendrik mengatakan, untuk terus berusaha mengikuti tren perkembangan kebutuhan alat tulis, khususnya untuk anak sekolah yang dimana menjadi bisnis utamanya, yaitu alat tulis.
“Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan memang karena distribusi produk yang merata. Produk pun harus selalu inovatif mengikuti perkembangan. Contohnya, Colour to Life yang berbasis android untuk bisa menjalankan gamenya,” imbuhnya. (cin/hen)

Baca Juga :  PTPN IX Perluas Lahan Tebu, Targetkan Giling 5 Juta Ton

SURABAYA – Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang mulai berlangsung Senin (9/4), memberi dampak terhadap pertumbuhan penjualan alat tulis. Salah satunya, perusahaan alat tulis dan menggambar, Faber-Castell Internasional Indonesia (FCII), mencatat adanya penurunan penjualan di tahun ini yakni sebesar 3 persen dari total pertumbuhan tahun lalu. Branch Manager Faber Castell Area Jatim, Bali, Lombok, Kupang, Hendrik mengatakan, pertumbuhan penjualan untuk tahun ini mengalami beberapa kendala.
“Khususnya UN berbasis komputer yang tidak menggunakan alat tulis,” terangnya, Senin (9/4).
Hendrik menjelaskan, padahal penjualan produk alat tulis sekolah seperti pensil, bolpoin, pensil warna, crayon, dan spidol memiliki kontribusi yang tidak sedikit. Hendrik mengaku, kontribusi penjualan produk alat tulis sekolah lebih mendominasi pasar, khususnya di Surabaya, kontribusi penjualan alat tulis sekolah mencapai 80 persen.
“Alat tulis sekolah menyumbang omzet terbesar di Surabaya,” paparnya.
Namun, Hendrik tetap optimistis untuk pertumbuhan penjualan tahun ini. Dia menargetkan pertumbuhan penjualan tahun ini mencapai 20 persen.  Menurutnya, penjualan Faber Castell dapat membidik semua kalangan khususnya penggunaan alat tulis, mulai dari anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga mahasiswa termasuk pekerja perkantoran. Diakui Hendrik, segmen yang menyumbang penjualan terbesar memang berasal dari segmen sekolahan. Namun, menurutnya, jumlah sekolah di Surabaya juga cukup banyak, sehingga pihaknya tetap optimistis mencapai target pertumbuhan tahun ini. Sedangkan untuk kontribusi penjualan Jawa Timur terhadap penjualan secara nasional, Hendrik mencatat mencapai sekitar 12,5 persen.
“Sehingga pendistribusian kami juga maksimal di semua pasar,” lanjutnya.
Hendrik menambahkan, pihaknya akan memaksimalkan pendistribusian mulai dari grosir hingga ritel dan toko–toko di sekitar sekolah. Bahkan, toko kelontong pun juga tak luput dari target distribusi, meskipun hanya beberapa item saja untuk toko–toko kecil. selain itu, Hendrik mengatakan, untuk terus berusaha mengikuti tren perkembangan kebutuhan alat tulis, khususnya untuk anak sekolah yang dimana menjadi bisnis utamanya, yaitu alat tulis.
“Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan memang karena distribusi produk yang merata. Produk pun harus selalu inovatif mengikuti perkembangan. Contohnya, Colour to Life yang berbasis android untuk bisa menjalankan gamenya,” imbuhnya. (cin/hen)

Baca Juga :  DPRD Mintta UNBK Tahun ini Harus Lebih Baik

Most Read

Berita Terbaru