30 C
Surabaya
Saturday, June 10, 2023

Banyak Pengembang Baru, Konsumen Diminta Selektif Pilih Perumahan

MANGKRAK: Pengembang yang tidak mampu bersaing akan menyisakan bangunan yang mangkrak seperti di beberapa perumahan Gresik. 

Banyak Pengembang Baru di Gresik, Konsumen Diminta Selektif

GRESIK – Daya beli properti di Gresik yang bagus membuat pengembang baru bermunculan.  Akibatnya, banyak   konsumen yang tertipu lantaran produk yang dijual pengembang baru dianggap asal-asalan.

Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Bersatu Gresik, Koko Wijayanto mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai pengembang nakal. Saat ini banyak perkara ditangani kepolisian resort Gresik, perihal dugaan penipuan pembelian properti.

“Sebaiknya teliti sebelum memutuskan membeli. Jangan melihat lokasinya bagus, langsung tertarik tapi tanpa mengetahui pengembangnya anggota asosiasi atau tidak,” ujar Koko.

Baca Juga :  Permintaan Ekspor Bahan Baku Plastik ke LN Mulai Tumbuh

Dikatakan, pengembang yang menjadi anggota asosiasi perumahan seperti REI dan Apersi dijamin tidak melakukan penipuan terhadap konsumen, Organisasi terus melakukan pengawasan ketat.

“Perlu diwaspadai jika ada kalangan perorangan membangun perumahan hanya mengaku-ngaku memiliki lahan. Setelah uang muka terkumpul lalu kabur,” imbuhnya.

Ketua DPD Real Estate Gresik, Iqbal Randy berharap, para konsumen mengamati rekam jejak pengembang. 

“Calon pembeli menggali informasi di Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim). Seiring dengan program pemerintah 1 juta rumah membuat puluhan perumahan baru bermunculan. Jika tidak ada izinnya, perumahan itu tidak ada,” kata Iqbal.

Dikatakannya, banyak perumahan murah yang ditawarkan ke masyarakat harus diimbangi dengan sikap hati-hati. Ada kejadian pengusaha properti abal-abal dengan modus mengakui sebidang lahan sebagai kawasan perumahan. Pelaku menyebarkan brosur untuk mengumpulkan dana.

Baca Juga :  Pelindo Daya Sejahtera Kelola 10.000 Pekerja Rambah Seluruh Indonesia

“Setelah ditunggu beberapa bulan rumah tak kunjung dibangun, pengembangnya justru melarikan diri. Ini tidak hanya merugikan masyarakat, namun juga pemilik lahan atau petani yang dijanjikan lahannya akan dibeli,” pungkasnya. (fir/han)

MANGKRAK: Pengembang yang tidak mampu bersaing akan menyisakan bangunan yang mangkrak seperti di beberapa perumahan Gresik. 

Banyak Pengembang Baru di Gresik, Konsumen Diminta Selektif

GRESIK – Daya beli properti di Gresik yang bagus membuat pengembang baru bermunculan.  Akibatnya, banyak   konsumen yang tertipu lantaran produk yang dijual pengembang baru dianggap asal-asalan.

Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Bersatu Gresik, Koko Wijayanto mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai pengembang nakal. Saat ini banyak perkara ditangani kepolisian resort Gresik, perihal dugaan penipuan pembelian properti.

“Sebaiknya teliti sebelum memutuskan membeli. Jangan melihat lokasinya bagus, langsung tertarik tapi tanpa mengetahui pengembangnya anggota asosiasi atau tidak,” ujar Koko.

Baca Juga :  Permintaan Ekspor Bahan Baku Plastik ke LN Mulai Tumbuh

Dikatakan, pengembang yang menjadi anggota asosiasi perumahan seperti REI dan Apersi dijamin tidak melakukan penipuan terhadap konsumen, Organisasi terus melakukan pengawasan ketat.

“Perlu diwaspadai jika ada kalangan perorangan membangun perumahan hanya mengaku-ngaku memiliki lahan. Setelah uang muka terkumpul lalu kabur,” imbuhnya.

Ketua DPD Real Estate Gresik, Iqbal Randy berharap, para konsumen mengamati rekam jejak pengembang. 

“Calon pembeli menggali informasi di Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim). Seiring dengan program pemerintah 1 juta rumah membuat puluhan perumahan baru bermunculan. Jika tidak ada izinnya, perumahan itu tidak ada,” kata Iqbal.

Dikatakannya, banyak perumahan murah yang ditawarkan ke masyarakat harus diimbangi dengan sikap hati-hati. Ada kejadian pengusaha properti abal-abal dengan modus mengakui sebidang lahan sebagai kawasan perumahan. Pelaku menyebarkan brosur untuk mengumpulkan dana.

Baca Juga :  Tak Kawatir Kehabisan Sepatu di Musim Hujan

“Setelah ditunggu beberapa bulan rumah tak kunjung dibangun, pengembangnya justru melarikan diri. Ini tidak hanya merugikan masyarakat, namun juga pemilik lahan atau petani yang dijanjikan lahannya akan dibeli,” pungkasnya. (fir/han)

Most Read

Berita Terbaru