SURABAYA – Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) terus mendukung penyaluran kredit perumahan terhadap end user. Caranya, dengan memberikan program-program yang kompetitif untuk rumah komersial dan akan mengembangkan kerjasama dengan developer untuk perumahan bersubsidi.
Agus Kurniawan, Pimpinan Divisi KPR dan KKB Bank BJB, menjelaskan, target Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Bank BJB di tahun 2018 mencapai 1.200 unit.
“Setiap tahun (FLPP) sesuai dengan harapan ya, untuk tahun 2017 tercapai sekitar 1.000 unit di seluruh wilayah Bank BJB,” kata Agus usai penandatanganan perjanjian kerja sama antara Bank BJB dengan Perum Perumnas di Hotel Bumi Surabaya, Kamis (8/3).
Menurut Agus, jumlah target FLPP tidak dibatasi jumlahnya di masing-masing daerah. Jika memang mencapai target kemungkinan akan ditambah. Untuk KPR di tahun 2018, Agus menyebutkan eksekusi mencapai Rp 3 triliun, lebih besar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 2 triliun.
“Suku bunga KPR yang kami tawarkan saat ini sangat kompetitif, dengan variasi rate mulai dari 8,99 persen untuk beberapa variance produk,” jelasnya.
Ari Indrianto, General Manager Perum Perumnas Regional VI, menambahkan Bank BJB bersama BUMN Perum Perumnas dan PT Cipta Adi Perkasa, melihat Jawa Timur merupakan wilayah yang luas, sehingga potensi bisnis pada kredit perumahan masih terbuka lebar. Dirinya yakin produk yang ditawarkan Bank BJB akan diminati oleh masyarakat Jawa Timur.
“Perumnas sebagai satu-satunya BUMN sebagai holding pengelola perumahan, khususnya Jatim, Bali, NTB, NTT konsisten melakukan pembangunan FLPP sampai saat ini mencapai 70.000 unit rumah sejak tahun 1974,” papar Ari.
Ari mengatakan, hal ini dilakukan juga untuk menjawab permasalahan kota terkait dengan backlog. Selain itu, hal ini juga untuk mengisi kekosongan masyarakat terkait dengan harga rumah yang kompetitif, dengan kemudaan-kemudahan dari aturan yang berlaku.
“Potensi yang dimiliki Jawa Timur di tahun 2017 ada sekitar 1.700 unit. Untuk tahun ini, lokasi perumnas di Gresik terdapat potensi sebanyak 290 unit untuk landed dan rukousaha. Hingga saat ini terdapat 14.000 unit sudah ter-delivery untuk end user,” kata Ari. (cin/hen)