24.5 C
Surabaya
Saturday, March 25, 2023

Setelah IPO, ELPI Semakin Agresif Garap Pasar Asia Tenggara dan Middle East

SURABAYA – Setelah melakukan IPO pada 8 Agustus 2022, PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (PNEP) semakin ekspansif menggarap market di dalam dan luar negeri. Bahkan emiten dengan kode ELPI ini siap bersaing masuk pasar Asia Tenggara dan Middle East.

Eka Taniputra, Direktur Utama PT PNEP Tbk menjelaskan, untuk masuk ke pasar Asia Tenggara dan Middle East, ELPI telah mengawali dengan melakukan roadshow dan mengikuti pameran internasional Gas & Oil Exhibition dan Malaysia Oil & Gas Services Exhibition & Conference (OGA & MOGSEC) pada September 2022 lalu di Kuala Lumpur Malaysia.

Keikusertaan ELPI dalam kegiatan tersebut berkat dukungan dari SKK Migas dan Kementerian ESDM lewat Forum Kapasitas Nasional (Forkapnas). ELPI mendapat sambutan luar biasa. Terbukti banyak perusahaan Malaysia yang antusias untuk melakukan kerja sama B2B.

Semula dalam kegiatan event OGA & MOGSEC 2022 tersebut pihaknya hanya memperkenalkan sekaligus menjajaki peluang market di Asia Tenggara. Namun justru banyak perusahaan asal Malaysia yang ingin mempercepat kerja samanya.

“Terimakasih SKK MIgas dan Kementerian ESDM. Forkapnas bukan hanya membawa produk di dalam negeri saja, namun juga keluar negeri untuk melihat pangsa pasar -kapal offshore di Asia Tenggara. Bahkan di Middle East,” ujar Eka Tani Putra, yang didampingi Wawan Heri Purnomo, Corporate Secretary dan Capt. Dave Rithandak, Kamis (6/10).

Eka mengaku, pihaknya optimis bisa merebut sebagian pasar kapal-kapal offshore di Malaysia dan negara Asia lainnya. Selain memiliki dua galangan kapal di Gresik dan Samarinda, pihaknya juga menggunakan bahan baku dari dalam negeri dengan kandungan lokal 90 persen. Selain itu juga semua dikerjakan anak bangsa Indonesia.

Baca Juga :  Perbaikan Fiskal dan Insentif Diperlukan untuk Genjot Investasi Migas

Untuk itu, pihaknya akan melakukan akuisisi salah satu perusahaan Malaysia, Kazo Marine SDN BHD, perusahaan yang bergerak di bidang offshore supply ship. Sebanyak 49 persen saham perusahaan tersebut akan di-takeover. Saat ini dalam proses appraisal untuk menentukan berapa besar nilai akuisisinya nanti.

“Akuisisi ini sangat penting sehingga kami akan lebih mudah masuk pasar Malaysia. Kami harapkan appraisal akan klir bulan depan sehingga kami bisa menambah satu kapal offshore untuk Kazo Marine. Tahu depan rencana kami tambah dua kapal,” tambahnya.

Capt. Dave Rithandaka, wakil ELPI dalam event OGA & MOGSEC menambahkan, pihaknya belum bisa menjelaskan sekarang nama-nama perusahaan yang akan kerjasama. Namun, dalam waktu dekat mereka akan datang dan melihat langsung kegiatan di dua galangan milik ELPI. “Setelah ada kecocokan, baru akan dilakukan MoU kerjasama,” katanya.

Terkait rencana pemerintah yang akan menghapuskan bea masuk kegiatan produksi kapal di dalam negeri baik bahan baku maupun teknologi, Eka Taniputra menyambut baik.

Sebab kebijakan tersebut akan membuat biaya produksi lebih murah sehingga lebih kompetitif.
Selama ini kapal produksi dalam negeri kurang kompetitif dibanding dengan Malaysia, Thailand dan Philipina. Sehingga untuk masuk ke market global, galangan kapal di Indonesia kurang bisa bersaing.

“Apalagi jika pemerintah menghapus PPN dan PPh untuk produk kapal dalam negeri, maka industri kapal nasional harganya akan 15 persen lebih kompetitif lagi,” pungkas Eka Taniputra.

Baca Juga :  AIRLANGGA: Kemiskinan Ekstrem Ditarget Mendekati Nol pada 2024

Wawan Heri, Corporate Secretary, menambahkan, ELPI juga melakukan beberapa langkah pendukungnya diantaranya re-branding anak perusahaan dari PT Global Eka Marine menjadi ELPI Offshore dengan pangsa pasar di Asia Tenggara. Namun kedepan bisa merambah Asia.

Saat ini ELPI semakin tumbuh berkembang dengan pesat dimana telah mempunyai dan mengoperasikan lebih dari 100 unit armada seperti Crewboat, Anchor Handling Tug Supply vessel (AHTS), Platfortm Supply Vessels, Utility Vessel dan Specialised Vessel.

“Kami juga akan membangun training center di Surabaya dengan kurikulum standard internasional. Sehingga nanti lulusannya juga akan di akui di dunia,” tandas Wawan Heri Purnomo.

Sebelumnya, Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas menyampaikan salah satu tujuan dari OGA MOGSEC menjadi wadah di kawasan Asia bagi para pemangku kepentingan migas untuk bertemu dengan pengambil keputusan langsung dari perusahaan minyak nasional dan internasional.

Selain itu juga sekaligus memperoleh informasi terkini dan relevan atas trend yang sedang berlangsung, teknologi dan solusi industri offshore. Hal ini juga meningkatan efek perekonomian nasional melalui kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam rangka meningkatkan efisiensi dan produksi hulu minyak dan gas bumi serta menumbuh kembangkan investasi.

Delegasi Pavillion Indonesia pada OGA MOGSEC dipimpin Erwin Suryadi, Kepala Divisi Perencanaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas. Ada beberapa prospek dan peluang bisnis yang dihasilkan dari sesi presentasi bisnis sepanjang hari ini. “Kita terus kawal supaya berbagai peluang tersebut terealisir. konteks kerja sama bisnis di forum ini,” ujar Erwin Suryadi. (fix/jay)

SURABAYA – Setelah melakukan IPO pada 8 Agustus 2022, PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (PNEP) semakin ekspansif menggarap market di dalam dan luar negeri. Bahkan emiten dengan kode ELPI ini siap bersaing masuk pasar Asia Tenggara dan Middle East.

Eka Taniputra, Direktur Utama PT PNEP Tbk menjelaskan, untuk masuk ke pasar Asia Tenggara dan Middle East, ELPI telah mengawali dengan melakukan roadshow dan mengikuti pameran internasional Gas & Oil Exhibition dan Malaysia Oil & Gas Services Exhibition & Conference (OGA & MOGSEC) pada September 2022 lalu di Kuala Lumpur Malaysia.

Keikusertaan ELPI dalam kegiatan tersebut berkat dukungan dari SKK Migas dan Kementerian ESDM lewat Forum Kapasitas Nasional (Forkapnas). ELPI mendapat sambutan luar biasa. Terbukti banyak perusahaan Malaysia yang antusias untuk melakukan kerja sama B2B.

Semula dalam kegiatan event OGA & MOGSEC 2022 tersebut pihaknya hanya memperkenalkan sekaligus menjajaki peluang market di Asia Tenggara. Namun justru banyak perusahaan asal Malaysia yang ingin mempercepat kerja samanya.

“Terimakasih SKK MIgas dan Kementerian ESDM. Forkapnas bukan hanya membawa produk di dalam negeri saja, namun juga keluar negeri untuk melihat pangsa pasar -kapal offshore di Asia Tenggara. Bahkan di Middle East,” ujar Eka Tani Putra, yang didampingi Wawan Heri Purnomo, Corporate Secretary dan Capt. Dave Rithandak, Kamis (6/10).

Eka mengaku, pihaknya optimis bisa merebut sebagian pasar kapal-kapal offshore di Malaysia dan negara Asia lainnya. Selain memiliki dua galangan kapal di Gresik dan Samarinda, pihaknya juga menggunakan bahan baku dari dalam negeri dengan kandungan lokal 90 persen. Selain itu juga semua dikerjakan anak bangsa Indonesia.

Baca Juga :  Demand Meningkat, Intiland Kembali Luncurkan Area Komersial Aurora

Untuk itu, pihaknya akan melakukan akuisisi salah satu perusahaan Malaysia, Kazo Marine SDN BHD, perusahaan yang bergerak di bidang offshore supply ship. Sebanyak 49 persen saham perusahaan tersebut akan di-takeover. Saat ini dalam proses appraisal untuk menentukan berapa besar nilai akuisisinya nanti.

“Akuisisi ini sangat penting sehingga kami akan lebih mudah masuk pasar Malaysia. Kami harapkan appraisal akan klir bulan depan sehingga kami bisa menambah satu kapal offshore untuk Kazo Marine. Tahu depan rencana kami tambah dua kapal,” tambahnya.

Capt. Dave Rithandaka, wakil ELPI dalam event OGA & MOGSEC menambahkan, pihaknya belum bisa menjelaskan sekarang nama-nama perusahaan yang akan kerjasama. Namun, dalam waktu dekat mereka akan datang dan melihat langsung kegiatan di dua galangan milik ELPI. “Setelah ada kecocokan, baru akan dilakukan MoU kerjasama,” katanya.

Terkait rencana pemerintah yang akan menghapuskan bea masuk kegiatan produksi kapal di dalam negeri baik bahan baku maupun teknologi, Eka Taniputra menyambut baik.

Sebab kebijakan tersebut akan membuat biaya produksi lebih murah sehingga lebih kompetitif.
Selama ini kapal produksi dalam negeri kurang kompetitif dibanding dengan Malaysia, Thailand dan Philipina. Sehingga untuk masuk ke market global, galangan kapal di Indonesia kurang bisa bersaing.

“Apalagi jika pemerintah menghapus PPN dan PPh untuk produk kapal dalam negeri, maka industri kapal nasional harganya akan 15 persen lebih kompetitif lagi,” pungkas Eka Taniputra.

Baca Juga :  Multiplier Effect Industri Hulu Migas Bagi Perekonomian Daerah

Wawan Heri, Corporate Secretary, menambahkan, ELPI juga melakukan beberapa langkah pendukungnya diantaranya re-branding anak perusahaan dari PT Global Eka Marine menjadi ELPI Offshore dengan pangsa pasar di Asia Tenggara. Namun kedepan bisa merambah Asia.

Saat ini ELPI semakin tumbuh berkembang dengan pesat dimana telah mempunyai dan mengoperasikan lebih dari 100 unit armada seperti Crewboat, Anchor Handling Tug Supply vessel (AHTS), Platfortm Supply Vessels, Utility Vessel dan Specialised Vessel.

“Kami juga akan membangun training center di Surabaya dengan kurikulum standard internasional. Sehingga nanti lulusannya juga akan di akui di dunia,” tandas Wawan Heri Purnomo.

Sebelumnya, Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas menyampaikan salah satu tujuan dari OGA MOGSEC menjadi wadah di kawasan Asia bagi para pemangku kepentingan migas untuk bertemu dengan pengambil keputusan langsung dari perusahaan minyak nasional dan internasional.

Selain itu juga sekaligus memperoleh informasi terkini dan relevan atas trend yang sedang berlangsung, teknologi dan solusi industri offshore. Hal ini juga meningkatan efek perekonomian nasional melalui kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam rangka meningkatkan efisiensi dan produksi hulu minyak dan gas bumi serta menumbuh kembangkan investasi.

Delegasi Pavillion Indonesia pada OGA MOGSEC dipimpin Erwin Suryadi, Kepala Divisi Perencanaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas. Ada beberapa prospek dan peluang bisnis yang dihasilkan dari sesi presentasi bisnis sepanjang hari ini. “Kita terus kawal supaya berbagai peluang tersebut terealisir. konteks kerja sama bisnis di forum ini,” ujar Erwin Suryadi. (fix/jay)

Most Read

Berita Terbaru