27 C
Surabaya
Wednesday, June 7, 2023

Lepas 4 Miliar Lembar Saham, OneMed Incar Dana hingga Rp 1,2 Triliun

SURABAYA – PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OneMed) akan melepas 4 miliar lembar saham dalam Penawaran Umum Perdana Saham (initial public offering/IPO). Dari jumlah itu perseroan berharap dapat menghimpun dana antara Rp 800 miliar hingga Rp 1,2 triliun.

President Commissioner PT Jayamas Medica Industri Tbk, Yacobus Jemmy Hartanto menjelaskan, perseroan akan melaksanakan penawaran umum perdana saham dengan melepas sebanyak 15 persen saham ke publik dengan target listing pada 31 Oktober 2022 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Harga yang dipatok per lembar saham antara Rp 204 hingga Rp 310.

“Rencananya, OneMed akan menggunakan mayoritas dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham untuk ekspansi,” ungkap Jemmy usai public expose, Kamis (6/10).

Direktur Operasional PT Jayamas Medica Industri Tbk, Leonard Hartanto merinci, sebesar sekitar 72,19 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan meliputi capital expenditure (capex) atau belanja modal dan modal kerja. Lalu sebanyak 22,87 persen akan diberikan kepada anak usaha PT Intisumber Hasil Sempurna Global.

“Dan 4,94 persen akan diberikan kepada anak usaha yaitu PT Inti Medicom Retailindo dalam bentuk setoran modal untuk capex memperluas jaringan distribusi dan retail,” ungkap Leonard.

Baca Juga :  Balai Yasa Bersiap Lebih Awal Hadapi Angkutan Nataru

Dalam aksi korporasi ini, Jayamas Medica menunjuk CLSA Limited, CIMB Investment Bank Berhad, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT CIMB Niaga Sekuritas, dan PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai Joint Global Coordinators, Bookrunners dan Joint Lead Underwriters, serta Avant Garde Capital yang bertindak sebagai penasehat keuangan (financial advisor).

Lebih jauh Jemmy menjelaskan, usai mengantongi surat pernyataan praefektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 5 Oktober 2022, OneMed akan memulai rangkaian book building atau penawaran awal dari rangkaian penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) yang dijadwalkan pada 6-12 Oktober 2022.

Setelah penawaran awal, surat pernyataan efektif dari OJK diharapkan dapat diperoleh pada 21 Oktober 2022. “Selanjutnya, penawaran umum perdana saham diharapkan dapat berlangsung pada 25-27 Oktober 2022 yang dilanjutkan penjatahan. Adapun, distribusi saham diharapkan dapat dilakukan pada 28 Oktober 2022 dan kemudian dilanjutkan dengan pencatatan saham (listing) perdana di BEI pada 31 Oktober 2022,” jelas Jemmy.

Jemmy mengaku optimistis belanja kesehatan akan terus bertumbuh di Indonesia. Terutama ditopang oleh kekuatan fundamental makroekonomi yang terus membaik dalam masa transisi menuju fase endemi Covid-19.

Baca Juga :  Telkom Jatim Kejar Target 5 Juta Pelanggan

Direktur Pemasaran PT Jayamas Medica Industri Tbk, Louis Hartanto menambahkan, Indonesia sendiri diproyeksikan menjadi salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan GDP per kapita tercepat di Asia Pasifik dengan proyeksi pertumbuhan CAGR 7,1 persen dari 2021 hingga 2026. Melampaui Thailand (5,3 persen) dan Jepang (4,7 persen).

“Dengan belanja kesehatan yang relatif masih rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Pasifik, maka potensi pertumbuhan alat-alat kesehatan dan suplai industri di Tanah Air masih tinggi,” ujar Louis.

Ditambahkan Leonard Hartanto, sebagai manufaktur terintegrasi dan perusahaan distribusi, perseroan hadir di seluruh rantai nilai dan pasokan peralatan medis.

Sampai saat ini, OneMed memiliki satu pusat distribusi nasional yang terletak di Gresik, 20 kantor cabang dan fasilitas logistik, dan 11 kantor penjualan yang sebagian besar tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra.

OneMed memiliki jangkauan jaringan distribusi yang luas membentang di 514 kota dan 34 provinsi di Indonesia hingga 31 Maret 2022. “Ke depan, kami bermaksud untuk meningkatkan produksi dan perakitan baik yang sudah ada maupun yang produk baru dan upgrade manufaktur fasilitas,” pungkasnya. (opi/jay)

SURABAYA – PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OneMed) akan melepas 4 miliar lembar saham dalam Penawaran Umum Perdana Saham (initial public offering/IPO). Dari jumlah itu perseroan berharap dapat menghimpun dana antara Rp 800 miliar hingga Rp 1,2 triliun.

President Commissioner PT Jayamas Medica Industri Tbk, Yacobus Jemmy Hartanto menjelaskan, perseroan akan melaksanakan penawaran umum perdana saham dengan melepas sebanyak 15 persen saham ke publik dengan target listing pada 31 Oktober 2022 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Harga yang dipatok per lembar saham antara Rp 204 hingga Rp 310.

“Rencananya, OneMed akan menggunakan mayoritas dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham untuk ekspansi,” ungkap Jemmy usai public expose, Kamis (6/10).

Direktur Operasional PT Jayamas Medica Industri Tbk, Leonard Hartanto merinci, sebesar sekitar 72,19 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan meliputi capital expenditure (capex) atau belanja modal dan modal kerja. Lalu sebanyak 22,87 persen akan diberikan kepada anak usaha PT Intisumber Hasil Sempurna Global.

“Dan 4,94 persen akan diberikan kepada anak usaha yaitu PT Inti Medicom Retailindo dalam bentuk setoran modal untuk capex memperluas jaringan distribusi dan retail,” ungkap Leonard.

Baca Juga :  Telkom Jatim Kejar Target 5 Juta Pelanggan

Dalam aksi korporasi ini, Jayamas Medica menunjuk CLSA Limited, CIMB Investment Bank Berhad, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT CIMB Niaga Sekuritas, dan PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai Joint Global Coordinators, Bookrunners dan Joint Lead Underwriters, serta Avant Garde Capital yang bertindak sebagai penasehat keuangan (financial advisor).

Lebih jauh Jemmy menjelaskan, usai mengantongi surat pernyataan praefektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 5 Oktober 2022, OneMed akan memulai rangkaian book building atau penawaran awal dari rangkaian penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) yang dijadwalkan pada 6-12 Oktober 2022.

Setelah penawaran awal, surat pernyataan efektif dari OJK diharapkan dapat diperoleh pada 21 Oktober 2022. “Selanjutnya, penawaran umum perdana saham diharapkan dapat berlangsung pada 25-27 Oktober 2022 yang dilanjutkan penjatahan. Adapun, distribusi saham diharapkan dapat dilakukan pada 28 Oktober 2022 dan kemudian dilanjutkan dengan pencatatan saham (listing) perdana di BEI pada 31 Oktober 2022,” jelas Jemmy.

Jemmy mengaku optimistis belanja kesehatan akan terus bertumbuh di Indonesia. Terutama ditopang oleh kekuatan fundamental makroekonomi yang terus membaik dalam masa transisi menuju fase endemi Covid-19.

Baca Juga :  Pembukaan Fasilitas Publik Mampu Recovery Pendapatan Mall 80 Persen

Direktur Pemasaran PT Jayamas Medica Industri Tbk, Louis Hartanto menambahkan, Indonesia sendiri diproyeksikan menjadi salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan GDP per kapita tercepat di Asia Pasifik dengan proyeksi pertumbuhan CAGR 7,1 persen dari 2021 hingga 2026. Melampaui Thailand (5,3 persen) dan Jepang (4,7 persen).

“Dengan belanja kesehatan yang relatif masih rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Pasifik, maka potensi pertumbuhan alat-alat kesehatan dan suplai industri di Tanah Air masih tinggi,” ujar Louis.

Ditambahkan Leonard Hartanto, sebagai manufaktur terintegrasi dan perusahaan distribusi, perseroan hadir di seluruh rantai nilai dan pasokan peralatan medis.

Sampai saat ini, OneMed memiliki satu pusat distribusi nasional yang terletak di Gresik, 20 kantor cabang dan fasilitas logistik, dan 11 kantor penjualan yang sebagian besar tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra.

OneMed memiliki jangkauan jaringan distribusi yang luas membentang di 514 kota dan 34 provinsi di Indonesia hingga 31 Maret 2022. “Ke depan, kami bermaksud untuk meningkatkan produksi dan perakitan baik yang sudah ada maupun yang produk baru dan upgrade manufaktur fasilitas,” pungkasnya. (opi/jay)

Most Read

Berita Terbaru