30 C
Surabaya
Saturday, June 10, 2023

Pemkot Siap Bantu Promosi dan Inventarisasi Pedagang di SWK

SURABAYA-Di tengah pandemi Covid-19, banyak pelaku usaha yang merasakan dampak dari kemerosotan ekonomi akibat menurunnya daya beli masyarakat. Oleh karena itu Pemkot Surabaya kini fokus pada pemullihan ekonomi di Surabaya. Salah satu cara supaya perekonomian terus berputar maka harus dilakukan bersama-sama dengan UMKM di Surabaya.

Wakil Wali Kota Surabaya Armudji pun mengaku akan menginventarisasi para UMKM di Surabaya. Dalam kunjungan ke Sentra Wisata Kuliner (SWK) RMI di Jalan Ngagel Jaya Selatan, Kamis (4/3), Cak Ji sapaan akrabnya mendengarkan langsung keluh kesah para pedagang yang ada di sana.

Pihaknya berinisiatif untuk menggandeng para pedagang di SWK. Salah satu upaya yang dilakukan pemkot yakni memesan makanan ataupun minuman pedagang di SWK untuk konsumsi ketika ada acara. Di samping upaya lain yang dilakukan adalah dengan membantu mempromosikan produk mereka.

“Ini yang tentunya menjadi motivasi kami dimana nanti kalau ada acara-acara di rumah dinas atau acara di pemerintahan, paling tidak bisa juga mengambil makanan yang ada di sentra-sentra ini,” katanya.

Baca Juga :  PPKM Diterapkan, Wisata Mangrove Tutup Lagi

Cak Ji mengaku sudah menginventarisasi produk makanan maupun minuman para pedagang di SWK. Menurutnya, beberapa produk yang dijual itu memiliki kekhasan tersendiri. 

“Ada belut, terus penyetan-penyetan ikan wader, dan sebagainya. Minumannya juga gitu ada seperti kacang ijo. Nanti insyaallah kalau pemkot ada rapat-rapat, makanan dan kuenya langsung beli dari UMKM. Nah, ini yang tentunya harus kita ambil supaya pemerintah kota bisa membantu di masa pandemi ini. Di samping untuk mempromosikan, pemkot juga mau mengambil makanan yang mereka jual. Yang penting higienis dan sudah dalam tataran makanan yang layak,” imbuhnya.

Saat ini SWK di Surabaya ada sekitar 43 SWK. Namun, ia juga mengakui, bahwa dampak pandemi menyebabkan omzet pedagang di SWK mengalami penurunan. Karenanya perlu adanya perhatian lebih agar SWK terus ramai pembeli meski dalam kondisi pandemi Covid-19. “Ada 43 SWK di Surabaya. Di sini juga terlihat masih ramai. Karena ada karyawan (kantoran) yang masih makan di sekitar sini,” katanya.

Baca Juga :  Penanganan Lansia di Surabaya Dicontoh Pemkot Semarang

Dinas koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Surabaya sudah menyiapkan langkah untuk membantu usaha-usaha di SWK agar tetap berjalan. Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surabaya Widodo Suryantoro, yakni dengan menggandeng kurir dan dengan jualan secara online. Selain itu pihaknya juga rutin memberikan pendampingan hingga saran bagi pedagang yang ada di SWK. Karena saat ini dengan hadirnya SWK dirasa dapat mengurangi kemacetan di pinggir jalan yang disebabkan oleh banyak PKL di pinggir jalan.

“Yang lebih ditingkatkan cita rasa, hignienis, dan varian. Kita kerja saama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk memfasilitasi pedagang agardagangannya menarik dibeli oleh masyarakat,” pungkasnya. (rmt/nur)

SURABAYA-Di tengah pandemi Covid-19, banyak pelaku usaha yang merasakan dampak dari kemerosotan ekonomi akibat menurunnya daya beli masyarakat. Oleh karena itu Pemkot Surabaya kini fokus pada pemullihan ekonomi di Surabaya. Salah satu cara supaya perekonomian terus berputar maka harus dilakukan bersama-sama dengan UMKM di Surabaya.

Wakil Wali Kota Surabaya Armudji pun mengaku akan menginventarisasi para UMKM di Surabaya. Dalam kunjungan ke Sentra Wisata Kuliner (SWK) RMI di Jalan Ngagel Jaya Selatan, Kamis (4/3), Cak Ji sapaan akrabnya mendengarkan langsung keluh kesah para pedagang yang ada di sana.

Pihaknya berinisiatif untuk menggandeng para pedagang di SWK. Salah satu upaya yang dilakukan pemkot yakni memesan makanan ataupun minuman pedagang di SWK untuk konsumsi ketika ada acara. Di samping upaya lain yang dilakukan adalah dengan membantu mempromosikan produk mereka.

“Ini yang tentunya menjadi motivasi kami dimana nanti kalau ada acara-acara di rumah dinas atau acara di pemerintahan, paling tidak bisa juga mengambil makanan yang ada di sentra-sentra ini,” katanya.

Baca Juga :  Jamin Kenyamanan Mudik, Jaringan BNI Siaga Layani Transaksi

Cak Ji mengaku sudah menginventarisasi produk makanan maupun minuman para pedagang di SWK. Menurutnya, beberapa produk yang dijual itu memiliki kekhasan tersendiri. 

“Ada belut, terus penyetan-penyetan ikan wader, dan sebagainya. Minumannya juga gitu ada seperti kacang ijo. Nanti insyaallah kalau pemkot ada rapat-rapat, makanan dan kuenya langsung beli dari UMKM. Nah, ini yang tentunya harus kita ambil supaya pemerintah kota bisa membantu di masa pandemi ini. Di samping untuk mempromosikan, pemkot juga mau mengambil makanan yang mereka jual. Yang penting higienis dan sudah dalam tataran makanan yang layak,” imbuhnya.

Saat ini SWK di Surabaya ada sekitar 43 SWK. Namun, ia juga mengakui, bahwa dampak pandemi menyebabkan omzet pedagang di SWK mengalami penurunan. Karenanya perlu adanya perhatian lebih agar SWK terus ramai pembeli meski dalam kondisi pandemi Covid-19. “Ada 43 SWK di Surabaya. Di sini juga terlihat masih ramai. Karena ada karyawan (kantoran) yang masih makan di sekitar sini,” katanya.

Baca Juga :  Selamatkan 172 Sertifikat, Pemkot Beri Apresiasi ke BPN Surabaya

Dinas koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Surabaya sudah menyiapkan langkah untuk membantu usaha-usaha di SWK agar tetap berjalan. Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surabaya Widodo Suryantoro, yakni dengan menggandeng kurir dan dengan jualan secara online. Selain itu pihaknya juga rutin memberikan pendampingan hingga saran bagi pedagang yang ada di SWK. Karena saat ini dengan hadirnya SWK dirasa dapat mengurangi kemacetan di pinggir jalan yang disebabkan oleh banyak PKL di pinggir jalan.

“Yang lebih ditingkatkan cita rasa, hignienis, dan varian. Kita kerja saama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk memfasilitasi pedagang agardagangannya menarik dibeli oleh masyarakat,” pungkasnya. (rmt/nur)

Most Read

Berita Terbaru