28 C
Surabaya
Friday, June 9, 2023

Tegas ke Perancis, Hentikan Aksi Kekerasan yang Tidak Dapat Ditolelir

JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Ritel seluruh Indonesia (APRINDO) mendukung sikap Pemerintah RI yang tegas mengecam pernyataan Presiden Perancis Emmanuelle Macron yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia dan aksi aksi ‘kekerasan’ yang tidak dapat ditolerir oleh siapa pun.

Menurut APRINDO, pernyataan Macron tersebut tidak sejalan dengan nilai kesakralan dan simbol agama yang harus segera dihentikan.

“Kami meminta agar pemerintah RI terus aktif berkomunikasi dengan Pemerintah Perancis untuk menindaklanjuti sikap tegas yang langsung disampaikan Presiden Joko Widodo pada beberapa hari lalu,” jelas Roy N Mandey, Ketua Umum APRINDO.

Soal hubungan perdagangan antara Indonesia – Perancis yang telah berjalan selama ini dengan kontribusi baik dan tentunya berhubungan dengan penyediaan produk yang ada pada gerai ritel modern di Indonesia, APRINDO berharap mekanisme perdagangan tetap dapat berjalan wajar dan normal. 

Baca Juga :  Pembiayaan Ultra Mikro Selamatkan Petani dari Jeratan Rentenir

“Menyoal produk asal Perancis yang ada, kami menghormati keputusan konsumen, apakah akan membeli atau tidak atas produk dari Perancis yang dijual di gerai ritel modern. Karena merupakan hak pilihan dan keputusan konsumen atau individu yang menentukan dalam berbelanja. Jadi biarlah perdagangan berjalan seperti biasanya dan normal,” tegasnya.

APRINDO juga meminta ketegasan dari pihak berwenang agar tidak terjadi aksi yang merugikan masyarakat dan pelaku usaha atas hal yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang memprovokasi dan cenderung anarkis.

“Aksi ini tidak memberikan suatu manfaat apapun, justru makin membebani perekenomian khususnya sektor perdagangan, yang saat ini sedang diupayakan pemerintah agar dapat terjadi peningkatan dan kestabilan Konsumsi Rumah Tangga sebagai point kontributor sebesar 57.6% dari Produk Domestik Bruto (PDB), di tengah lesunya demand dan market akibat pelemahan daya beli atau menahan konsumsi di masa pandemi ini,” jelas Roy. (*)

Baca Juga :  BTN Dukung Masyarakat berpenghasilan di bawah Rp 3 juta Miliki Rumah

JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Ritel seluruh Indonesia (APRINDO) mendukung sikap Pemerintah RI yang tegas mengecam pernyataan Presiden Perancis Emmanuelle Macron yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia dan aksi aksi ‘kekerasan’ yang tidak dapat ditolerir oleh siapa pun.

Menurut APRINDO, pernyataan Macron tersebut tidak sejalan dengan nilai kesakralan dan simbol agama yang harus segera dihentikan.

“Kami meminta agar pemerintah RI terus aktif berkomunikasi dengan Pemerintah Perancis untuk menindaklanjuti sikap tegas yang langsung disampaikan Presiden Joko Widodo pada beberapa hari lalu,” jelas Roy N Mandey, Ketua Umum APRINDO.

Soal hubungan perdagangan antara Indonesia – Perancis yang telah berjalan selama ini dengan kontribusi baik dan tentunya berhubungan dengan penyediaan produk yang ada pada gerai ritel modern di Indonesia, APRINDO berharap mekanisme perdagangan tetap dapat berjalan wajar dan normal. 

Baca Juga :  Apresiasi Mitra Pengemudi dan Merchant, Grab Gelar Hajatan di Surabaya

“Menyoal produk asal Perancis yang ada, kami menghormati keputusan konsumen, apakah akan membeli atau tidak atas produk dari Perancis yang dijual di gerai ritel modern. Karena merupakan hak pilihan dan keputusan konsumen atau individu yang menentukan dalam berbelanja. Jadi biarlah perdagangan berjalan seperti biasanya dan normal,” tegasnya.

APRINDO juga meminta ketegasan dari pihak berwenang agar tidak terjadi aksi yang merugikan masyarakat dan pelaku usaha atas hal yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang memprovokasi dan cenderung anarkis.

“Aksi ini tidak memberikan suatu manfaat apapun, justru makin membebani perekenomian khususnya sektor perdagangan, yang saat ini sedang diupayakan pemerintah agar dapat terjadi peningkatan dan kestabilan Konsumsi Rumah Tangga sebagai point kontributor sebesar 57.6% dari Produk Domestik Bruto (PDB), di tengah lesunya demand dan market akibat pelemahan daya beli atau menahan konsumsi di masa pandemi ini,” jelas Roy. (*)

Baca Juga :  BRI Buka Layanan Penukaran Uang di 391 Kantor Cabang selama Ramadan

Most Read

Berita Terbaru